Sabtu, 23 November 2024

Bojonegoro Siaga I Banjir Bengawan Solo

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, memberlakukan siaga I dalam menghadapi banjir Bengawan Solo setelah ketinggian air mencapai 13,10 meter, Kamis (29/9/2016) pukul 09.00 WIB.

“Ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro naik cukup tajam, sebab tiga jam sebelumnya hanya 12,82 meter,” kata Suyono Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Kamis (29/9/2016) seperti dilansir Antara.

Begitu pula, lanjut dia, dalam waktu bersamaan ketinggian air Bengawan Solo di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, sekitar 70 kilometer dari kota, juga merangkak naik menjadi 28,05 meter (siaga I-29 meter).

Sebelumnya ketinggian air Bengawan Solo di daerah setempat masih pada posisi 27,90 meter pukul 06.00 WIB.

“Naiknya air Bengawan Solo di hilir Jawa Timur, disebabkan pengaruh banjir di daerah hulunya, antara lain, Madiun dan sekitarnya,” jelas dia.

Sesuai data, katanya, ketinggian air Bengawan Solo di Ndungus, Ngawi, mencapai 8,70 meter (siaga III-merah), Kamis (29/9/2016) pukul 08.00 WIB.

“Meskipun air Bengawan Solo di hilir Jatim naik, tapi kondisi Bengawan Solo di hilir Jatim masih terkendali,” ucapnya menambahkan.

Dengan masuk siaga banjir, katanya, pemantauan air Bengawan Solo di Bojonegoro dilakukan satu jam sekali, yang sebelumnya tiga jam sekali.

Sukirno Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro menjelaskan BPBD terus melakukan pemantauan cuaca di daerah hulu yang menjadi pemasok air banjir di hilir Jatim.

Pemantauan cuaca, menurut dia, berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, Surabaya.

Sesuai data BMKG Juanda, Surabaya, menyebutkan bahwa di Ngawi, Bojonegoro, Madiun dan Magetan, terjadi hujan ringan dan di Ponorogo terjadi hujan sedang dalam dua hari ini.

“Laporan terkait Waduk Gajahmungkur di Wonogiri, Jawa Tengah, juga tidak ada pembuangan air melalui saluran pelimpah yang bisa menambah besarnya banjir di hilir Jatim,” tuturnya.

Ia juga mengatakan BPBD telah menyiapkan berbagai kebutuhan dalam menghadapi ancaman bencana banjir, tanah longsor dan angin kencang memasuki musim hujan tahun ini.

“Seluruh desa/kelurahan juga sudah diinstruksikan untuk mengantifkan tim penanggulangan bencana,” tambahnya. (ant/dwi/ipg)

Berita Terkait

TERKINI POPULER TERPILIH
Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs