Senin, 25 November 2024

Wartawan Kota Surabaya Protes Tindak Kekerasan Oknum TNI

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Wartawan di Surabaya meletakkan kamera dan identitasnya, sebagai bentuk keprihatinan. Foto: Totok suarasurabaya.net

Puluhan wartawan berbagai media di Kota Surabaya, Senin (3/10/2016) menggelar aksi protes tindak kekerasan oknum TNI terhadap wartawan di Madiun.

Aksi tersebut memprotes tindak kekerasan anggota Raider 501 Madiun terhadap wartawan yang sedang melakukan tugasnya di Madiun, puluhan wartawan media cetak, online dan televisi di Kota Surabaya melakukan aksi di depan Grahadi, Surabaya.

“Kami berharap ada pengusutan tuntas kepada pelaku tindak kekerasan terhadap wartawan. Ini bukan pertama kali, sebelumnya juga pernah terjadi. Kami berharap ada pengusutan secara tuntas pada persoalan ini. Korban sudah menunjukkan identitasnya sebagai wartawan, tapi masih menerima perlakuan keras,” ujar Hari Tambayong Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Surabaya.

Aksi yang sama serentak juga digelar sejumlah wartawan dibeberapa kota di Jawa Timur. Aksi yang dilakukan para wartawan ini merupakan respon terhadap tindak kekerasan yang dialami Soni Misdananto wartawan Net.TV.

Soni mendapat perlakuan keras dari aparat TNI ketika sedang melakukan peliputan kecelakaan yang terjadi tidak jauh dari markas TNI di Madiun tersebut.

“Semestinya tindak kekerasan tidak perlu terjadi. Aparat TNI semestinya tidak perlu arogan seperti itu. Kami ini bekerja dilindungi Undang-undang. Menghalangi tugas wartawan juga ada sanksi hukumnya,” kata Hari.

Oleh karena itu kemudian tindak kekerasan yang dilakukan anggota Raider 501 Madiun tersebut memicu reaksi keras para wartawan, termasuk wartawan di Kota Surabaya.

Selain menggelar orasi dan membentangkan poster menolak kekerasan pada wartawan, aksi wartawan kota Surabaya juga ditandai teaterikal tabur bunga dan meletakkan kamera di trotoar depan patung Gubenur Suryo.(tok/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
28o
Kurs