Meski sempat hujan deras, Tim SAR gabungan terus melanjutkan proses pencarian 7 santri Ponpes Langitan, Tuban, korban perahu tenggelam. Hingga siang ini, belum ada tanda-tanda korban naik ke permukaan.
Joko Ludiono Kepada BPBD Tuban mengatakan, pencarian hari ini dilakukan 10 tim yang masing-masing tim beranggotakan 5-10 orang. Tim terdiri dari TNI, Basarnas Surabaya, Polres Tuban dan Lamongan.
“Masing-masing tim terbagi dalam beberapa sektor. Sektor 1 di titik kejadian. Radius pencarian 6 sampai 7 kilometer, kedalaman sungai merata sekitar 6 meteran,” ujarnya kepada Radio Suara Surabaya, Sabtu (8/10/2016).
Joko mengatakan, saat ini kondisi sungai Bengawan Solo keruh yang terindikasi derasnya arus bawah sungai, sehingga endapan sungai terangkat.
“Tapi, sampai sekarang belum ada tanda-tanda keberadaan korban. Kami juga menyiapkan tim selam, kami mohon semua pihak ikut membantu,” katanya.
Menurut Joko, karakteristik Bengawan Solo ini berbeda dengan laut. Menurut pengalaman, jika ada orang tenggelam biasanya beberapa jam langsung bisa ketemu.
“Tapi ada kemungkinan korban sebelum tenggelam mereka melompat. Saat ini keluarga korban sedang berkumpul di lingkungan pondok,” katanya.
Selain tim SAR gabungan yang terus bergerak mencari 7 korban dari 25 santri yang menumpang kapal tersebut, juga disiapkan posko DVI Polda Jatim dan posko tim rescue di Desa Widang. (bid/ipg)