Tiga mahasiswa Multi Media Fakultas Teknik Universitas Surabaya ciptakan permainan edukatif MEA On Preneur, guna belajar berbisnis memasuki era MEA.
`
Adalah Mikael Johnson Rany, Otniel Hertatra Tjandra Mulia, dan Egy Arganatha Krisna Kumara yang menciptakan MEA On Preneur sebagai permainan atau simulasi tentang wirausahwan yang akan memasuki pasar bebas di MEA.
Menariknya, setiap pemain diwajibkan memulai perjalanannya sebagai wirausahawan yang ada di Indonesia. Pemain membeli bahan mentah untuk diproduksi menjadi produk dan dipasarkan disejumlah negar Asean peserta MEA.
Misalnya pemain meng-klik our product pada menu, lalu memilih satu diantara tawaran produk yang akan dibeli, mislanya alat pemutar kaset, maka pemain harus membeli bahan yang akan digunakan untuk membuat pemutar kaset tersebut.
Setelah barang selesai diproduksi, pemain mulai menjual alat pemutar kaset ke Indonesia atau ke salah satu negara Asean. Kalau tidak laku dijual di Indonesia, maka ada dua kemungkinan yang bisa dilakukan pemain. Pertama memindah lokasi penjualan ke negara lainnya , kedua mengganti produk.
Sembilan negara yang tergabung dalam MEA diantaranya adalah Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Brunei Darussalam, Kamboja, Vietnam, Laos dan Myanmar. Setelah berhasil menjual produk, pemain memiliki cukup uang untuk bisa upgrade level untuk mengembangkan produk, mengubah kemasan produk, dan memasang iklan.
“Tidak hanya itu, pemain bisa mengembangkan usahanya dengan membuka cabang di negara-negara anggota MEA, tentunya dengan syarat dan ketentuan serta harga yang berbeda,” papar Otniel mahasiswa semester 5.
Dengan memainkan permainan ini diharapkan bis amenjadi sarana pembelajaran yang menyenangkan bagi pelajar, utamanya siswa SMP yang masih linier dengan pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang mereka dapatkan di sekolah.
Selain belajar berbisnis, para pemain juga dapat belajar mengenai kurs mata uang di negara-negara yang tergabung dalam MEA dan juga landmark dan lambang dari masing-masing negara.
“Indonesia mulai masuk ke dalam MEA dan menjalin kerja sama dengan negara-negara di ASEAN. Jadi kami melihat peluang ke depan bahwa enterpreneur dengan mudah mengembangkan bisnisnya ke negara yang masuk dalam MEA. Itulah alasan kami membuat game MEA On Preneur ini,” pungkas Otniel pada suarasurabaya.net.(tok/rst)