Nama Ignasius Jonan tentu tak asing lagi bagi sejumlah kalangan. Ia telah malang melintang di sejumlah industri di Tanah Air, utamanya industri keuangan.
Atas permintaan pemerintah saat itu, Jonan kemudian diangkat menjadi Dirut PT. Kereta Api Indonesia pada tahun 2009.
Jonan yang kala itu sempat ragu pengemban amanah tersebut karena bukan bidang keahliannya justru banyak menuai sukses karena kepiawaian manajemennya.
Perbaikan dan pembenahan yang ia lakukan di PT. Kereta Api Indonesia membuat Presiden Joko Widodo mengangkatnya sebagai Menteri Perhubungan di awal masa pemerintahan.
Maka dari itu, sepak terjang Jonan untuk mengelola sektor energi Indonesia kali ini pun, dianggap layak untuk dinantikan.
Presiden berkeyakinan Jonan dan Arcandra adalah figur yang tepat, berani, dan punya kompetensi untuk melakukan reformasi besar-besaran di ESDM. Ini isu manajemen, “Jangan ditarik ke personal dan politik,” pesan Presiden usai acara pelantikan.
Dengan kemampuan dan kemauan yang kuat, Presiden menaruh harapan besar yakin duet Jonan-Arcandra dapat mengemban tugas berat untuk mereformasi Kementerian ESDM dan merevitalisasi sektor energi nasional.
Sementara itu di hadapan para wartawan, Arcandra Tahar berjanji mendukung penuh penunjukan Jonan sebagai Menteri ESDM yang baru. Dan akan bekerja sama dalam upaya merevitalisasi sektor energi nasional.
“Dalam tugas ini dibutuhkan figur Pak Jonan” kata Arcandra.
Terhadap pengangkatan dirinya sebagai Wakil Menteri ESDM, Arcandra juga menyebut bahwa hal tersebut merupakan keputusan terbaik.
Mengenai penilaian sebagian kalangan sehubungan dengan kesalahan masa lalu, Jonan maupun Arcandra tidak merisaukan dan bertekad untuk memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara.
“Kalau kita bekerja itu lihatnya ke depan, dengan bekerjasa dan saling menguatkan,” jawab Jonan.
Di lain sisi, Nasir Djamil Politisi PKS mengaku tak habis pikir dengan keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melantik Arcandra Tahar sebagai Wakil Menteri ESDM. Ia menduga ada bisikan-bisikan dari pihak tertentu kepada Jokowi sebelum mengambil keputusan.
Publik akan bertanya-tanya apa kelebihan Arcandra sehingga seperti terkesan diberi keistimewaan oleh Jokowi. Tidak hanya kecewa dengan pengangkatan Arcandra, dia juga kecewa mengapa Ignasius Jonan dipilih menjadi Menteri ESDM. (jos/rst)