Polri di bawah kepemimpinan Jenderal Tito Karnavian, mencoba meningkatkan kepercayaan publik. Salah satu caranya adalah berupaya merespon laporan masyarakat dengan cepat.
Seiring perkembangan teknologi, Kapolri membuka kesempatan buat seluruh satuan wilayah, meningkatkan aksesibilitas antara polisi dengan masyarakat, melalui aplikasi berbasis teknologi.
Program aplikasi layanan masyarakat berbasis online, sekarang sudah tumbuh berkembang, seperti di beberapa wilayah Jawa Timur.
“Nantinya, Mabes Polri akan memilih sistem online terpadu terbaik yang paling mudah diakses publik dari berbagai daerah, untuk diterapkan secara nasional,” ujar Irjen Boy Rafli Amar Kadiv Humas Mabes Polri, Senin (17/10/2016), di Jakarta.
Polri, lanjut Boy, juga memikirkan biaya yang diperlukan untuk membangun sistem berbasis aplikasi teknologi itu, karena berkaitan dengan anggaran, untuk diterapkan di seluruh wilayah Indonesia.
Awal September lalu, Jenderal Tito Karnavian mengapresiasi tujuh inovasi pelayanan publik di Polres jajaran Polda Jawa Timur.
Tujuh inovasi itu adalah SKCK Online dan SKCK Keliling Online (Polres Sidoarjo), Go SIGAP, Pelayanan Publik Terintegrasi Berbasis IT (Polres Gresik), We Are Ready (WAR), Kentongan Online Berbasis Android (Polres Jember), Panic Button on Hand, dan Aplikasi Pelaporan Tindak Kriminal Berbasis Android (Polres Malang).
Kemudian, inovasi pelayanan publik Sistem Operasional Terpadu Online (Polres Lamongan), Crime Alarm System, Aplikasi Pelaporan Berbasis Android (Polres Bojonegoro), dan Sistem Siaga Bumi Wali, Informasi Pelayanan Pengaduan Berbasis Android (Polres Tuban).
Seperti diketahui, Joko Widodo Presiden RI memerintahkan Kapolri untuk meningkatkan pelayanan publik, terutama yang berbasis teknologi informasi.
Sehingga, masyarakat lebih mudah mendapatkan pelayanan dari polisi. (rid/dwi)