Sabtu, 23 November 2024

ITS Surabaya dan PSU Thailand Gelar Joint Postgraduate Seminar

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Dr Noodchanath Kongchouy dari PSU Thailand saat memberikan paparan di ITS Surabaya. Foto: Humas ITS Surabaya.

Guna membuka wawasan baru sekaligus membangun jejaring, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya memprakrasai seminar dua perguruan tinggi bersama Prince Songkla University (PSU), Thailand, dengan Joint Postgraduate Seminar di Ruang Sidang Utama Rektorat ITS, mulai Senin (17/10/2016).

Dr Heri Kuswanto, Ketua Pelaksana Joint Postgraduate Seminar mengatakan bahwa pola penyelenggaraan semacam ini memang jarang dilakukan. Padahal ada banyak keuntungan bisa diperoleh antara lain terkait dengan tukar menukar informasi terhadap tema penelitian yang sedang dikerjakan.

“Setahun lalu kami diundang untuk mengadakan seminar serupa di Thailand, kini ganti kami yang mengundang mereka untuk diadakan di ITS,” ujar Dr. Heri Kuswanto.

Keuntungan yang lain, lanjut Heri, adalah upaya dalam membangun jejaring atau networking ke arah kerjasama atau pun kolaborasi dalam penelitian. Kebetulan saat ini satu diantara dosen ITS bersama dosen PSU sedang mengadakan penelitian bersama terkait dengan klasifikasi penyakit kanker.

“ITS memiliki kepakaran di bidang statsitikanya, sedang PSU memiliki ahli di bidang kedokteran terkait dengan epidemiologi,” jelas Heri.

Diungkapkan Heri, keterlibatan para mahasiswa pascasarjana baik dari ITS maupun PSU dalam seminar ini juga diharapkan akan berpengaruh pada atmosfer akademik pada dua perguruan tinggi ini nantinya.

“Ke depan pola semacam ini juga diharapkan akan memiliki kontribusi nyata dalam menuju perguruan tinggi berkelas internasional atau world class university, ” tambah Heri.

Tentunya, kata Heri menambahkan, agar seminar ini memiliki bobot yang lebih tinggi dengan tingkat objektivitas terstandar, pihaknya juga mengundang tim peninjau atau reviewer untuk memberikan catatan-catatan dan masukan kepada para mahasiswa dari dua perguruan tinggi.

“Ada tiga perguruan tinggi yang kami libatkan, yakni ITB, IPB, dan UB,” kata Heri Kuswanto. Kedepan Heri juga berharap joint seminar seperti ini akan ditindaklanjuti oleh institut dalam menjalin kerjasama akademik yang lebih luas, seperti tukar menukar dosen atau tenaga pengajar dan penyelenggaraan pendidikan gelar ganda (double degree).

“Rangkaian kegiatan ini merupakan bagian dari penyelenggaraan seminar internasional statistika yang akan diadakan pada 19 Oktober mendatang. Kami memanfaatkan agenda seminar itu dengan mengawalinya melalui kegiatan joint seminar ini,” terang Heri yang juga dosen Jurusan Statistika ITS ini.

Dalam joint seminar ini dihadirkan sejumlah pembicara dari kedua universitas untuk memberikan paparan terkait penelitian yang telah mereka lakukan.

Di antaranya Dr Yuliani Setia Dewi MSc dari Jurusan Statistika ITS, Hidayatul Khusna dari Jurusan Statistika ITS, Dr Noodchanath Kongchouy dari PSU, Don McNeil dari PSU.(tok/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs