Sabtu, 1 Maret 2025

Jatim Jajaki Pengiriman Perhiasan dan Pisang ke Rusia

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan
Wahid Supriyadi, Dubes RI untuk Rusia (dua dari kanan), ketika berbincang dengan Soekarwo (kanan), Selasa (18/10/2016). Foto : Taufik suarasurabaya.net

Rusia tawarkan kerjasama perdagangan dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Tawaran ini disampaikan Wahid Supriyadi, Duta Besar RI untuk Rusia ketika berkunjung ke Grahadi, Selasa (18/10/2016) siang.

“Impor Rusia akan komoditi furniture dan buah tropis paling besar berasal dari Indonesia, dan ini peluang Jatim sebagai penghasil furniture dan buah tropis terbesar hingga di ekspor ke pasar mancanegara,” kata Wahid Supriyadi.

Selain itu, dari sisi agrobisnis seperti pisang dan mangga juga sangat disukai warga Rusia sehingga peluang kerjasama di antara keduanya bisa dilakukan dengan baik.

“Di Vladivostok (Rusia) sendiri nilai impor furniture sebesar US21 juta dollar. Selain itu, buah tropis sangat disukai warga Rusia, termasuk rambutan. Saya lihat Jatim punya peluang besar di situ karena furniture dan buah tropis di Jatim sangat besar produksinya,” ujarnya.

Selain itu, di Tahun 2017 rencananya juga akan diselenggarakan Festival Indonesia di Moskow dimana akan dipamerkan beragam kekayaan Indonesia serta produk-produk unggulan Indonesia. Ia menawarkan agar Jatim menampilkan produk-produk unggulannya dalam pameran ini.

“Saya juga sedang mendorong Jatim agar bisa mengirim kopi dan teh ke Rusia, karena kopi ini merupakan produk eksotis dari dunia. Saya sudah bertemu dengan beberapa maskapai terkait flight langsung ke Moskow dari Indonesia, yang nanti bisa sekaligus mengangkut komoditi kita,” kata dia.

Sementara itu, Soekarwo, Gubernur Jawa Timur mengatakan ekspor dari Jawa Timur ke Rusia selama ini terkendala karena Jawa Timur tidak memiliki perwakilan dagang di negara itu.

“Selama ini yang menjadi kendala perdagangan kita di luar negeri adalah mencari perwakilan di sana. Saya sangat menyambut baik tawaran dari ini, karena akan memudahkan kita. Prinsipnya kita sangat tertarik,” kata Soekarwo.

Menurutnya, ada tiga komoditi besar ekspor Jawa Timur. Pertama, adalah perhiasan dimana nilainya pertahun mencapai US6,1 miliar dollar atau sekitar Rp70 triliun. Angka perhiasan ini, tiap tahun juga mengalami peningkatan sekitar 40 persen.

Selain itu komoditas kulit serta furniture juga sangat tinggi. “Untuk furniture ini kami masih ekspor ke AS dan Eropa. Tahun 2012 produk furniture merupakan ekspor terbesar dari Jatim,” ujarnya.

Sementara itu, selain menjajaki kerjasama perdagangan, agenda kunjungan Dubes Wahid ke Jatim ini adalah merintis Sister City antara Surabaya dengan Vladivostok. Rencananya, setelah bertemu dengan Gubernur Jawa Timur, Dubes RI untuk Rusia ini juga akan bertemu dengan Rektor Universitas Airlangga dan Institut Teknologi 10 November Surabaya terkait kerjasama bidang pendidikan. Selanjutnya ia akan menuju Malang dan menjajaki kerjasama perdagangan di bidang kerajinan tangan.(fik/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Tempat Laundry di Simo Tambaan

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Surabaya
Sabtu, 1 Maret 2025
25o
Kurs