Senin, 25 November 2024

Dengan PLB, Indonesia Bisa Jadi Penghubung Logistik Asia Pasifik

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Darmin Nasution Menko Perekonomian (kedua dari kanan), Sri Mulyani Menkeu (keempat dari kanan), Enggartiasto Lukito Menteri Perdagangan (keenam dari kanan). Foto: Farid suarasurabaya.net

Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan RI, hari ini mensosialisasikan program Pusat Logistik Berikat (PLB) dalam acara Jakarta International Logistic Summit and Expo (JILSE) 2016.

Acara yang berlangsung 19-21 Oktober di Jakarta International Expo, Kemayoran ini, merupakan upaya lanjutan untuk mensosialisasikan program Pusat Logistik Berikat (PLB), dan program pemerintah mengenai logistik secara umum, dalam rangka mendorong pertumbuhan jumlah PLB, peningkatan volume barang yang ditimbun PLB, dan optimalisasi pencapaian tujuan PLB sebagai penghubung logistik regional.

Selain bertujuan menyampaikan informasi tentang PLB, acara yang turut dihadiri Darmin Nasution Menko Perekonomian dan Enggartiasto Lukito Menteri Perdagangan ini bakal mempertemukan para pemasok di luar negeri, importir dalam negeri dan para pengusaha PLB.

Dengan begitu, diharapkan pemasok barang di luar negeri akan tertarik melakukan penimbunan barang di PLB.

“Ini merupakan forum untuk pemerintah, pelaku usaha industri, pelaku usaha logistik, dan transportasi berbagi pengalaman dan jaringan, yang bertujuan meningkatkan efisiensi serta mengurangi biaya transportasi dan logistik di Indonesia,” kata Sri Mulyani saat membuka JILSE 2016, Rabu (19/10/2016), di Jakarta.

Sejak bulan Maret 2016, Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai telah meluncurkan fasilitas Pusat Logistik Berikat, salah satu dari paket kebijakan ekonomi jilid II.

Fasilitas ini bertujuan mendukung distribusi logistik yang murah dan efisien, mendukung pertumbuhan industri, dan menjadikan Indonesia penghubung Logistik Asia Pasifik.

Dalam kesempatan yang sama, Heru Pambudi Direktur Jenderal Bea dan Cukai mengatakan, pembangunan PLB sangat penting dan banyak manfaatnya.

“Adanya PLB bisa mengurangi waktu inap, sehingga biaya logistik lebih efisien, dan menjadikan Indonesia sebagai penghubung logistik di kawasan Asia Pasifik,” ujarnya.

Sampai sekarang, Indonesia sudah membangun 14 PLB yang melayani berbagai sektor seperti minyak dan gas, pertambangan, maintenance repair and overhaul (MRO), otomotif, dan farmasi.

“Sekitar 25 PLB akan dibangun dalam waktu dekat, dengan berkolaborasi sama asosiasi dan pemain utama di industri ini,” tegas Heru. (rid/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
26o
Kurs