Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur menekankan pentingnya peran guru dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Terutama menjadi sumber semangat dan teladan bagi para murid-muridnya. Hal ini disampaikannya dalam Peringatan Hari Guru Tahun 2019 dan HUT Ke-74 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Tingkat Jawa Timur, yang diselenggarakan di JX International Surabaya, Minggu (24/11/2019).
Dalam sambutannya, ia menekankan begitu pentingnya peranan guru dalam mewujudkan SDM Unggul menuju Indonesia Maju 2045. Masa depan Indonesia begitu cerah perlu didukung peran guru yang ikut meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
“Indonesia akan menjadi kekuatan tujuh besar dunia pada tahun 2030. Ini akan tercapai karena kerja keras dan kualitas guru di Indonesia termasuk Jatim. Guru harus jadi sumber spirit bagi muridnya. Tidak akan tercapai Indonesia Unggul, bangsa yang berkemajuan jika tidak dimulai dari guru,” jelasnya.
Menurutnya, semangat dan dorongan dari para guru dapat membuat murid mampu meningkatkan inovasi dan kreatifitas. Sebab pada dasarnya para guru merupakan teladan bagi muridnya.
Selain itu, gubernur perempuan pertama di Jatim itu menekankan pentingnya pengembangan skill bagi para siswa. Para guru terus bisa membuat terobosan-terobosan yang signifikan dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM).
“Tanpa skill masa depan, manusia bisa di-grounded. Itulah kenapa reskilling menjadi kritis dan penting saat ini. Dua tahun yang akan datang penggunaan mesin sudah 42 persen. Tahun 2025 penggunaan mesin sudah 52 persen,” tegasnya berdasarkan rilis yang diterima suarasurabaya.net.
Ia pun menyampaikan kebutuhan-kebutuhan skill yang dibutuhkan oleh industri di masa depan dan era 4.0. Sebagai contoh kemampuan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan internal. Lalu social skill, kemampuan untuk melakukan koordinasi, negosiasi, persuasi, monitoring, kepekaan dalam memberikan bantuan, hingga emotional intelligence.
Dalam acara tersebut, Khofifah juga menerima penghargaan dari Unifah Rosyidi Ketua PGRI atas kepeduliannya terhadap peningkatan mutu pendidikan di Jawa Timur. Penghargaan tersebut diraihnya dengan berbagai langkah yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Jatim.
“Smart learning center itu sebenarnya yang paling merespon adalah Jatim. Jadi kita itu menyiapkan 12 course mata training untuk menghadapi era digital termasuk literasi digital, literasi dasar, e-learning, blended learning. Kita mau mengkontekstualisasikan di luar lingkungan kepada guru. Guru sering menciptakan praktik-praktik terbaik di sekitarnya,” ujarnya.(tin)