Longsor di Kawasan Payung, Lalulintas Hanya Bisa Satu Lajur

Ahmad Khoirur Rokhim Kasi Kedaruratan BPBD Kota Batu mengatakan, longsor di kawasan Payung ini terjadi pukul 13.00 WIB yang diawali reruntuhan batu dari bukit tepatnya di Desa Songgokerto, Kecamatan Batu, Kota Batu.

“Ada rerntuhan tanah yang berpotensi longsor dan pohon tumbang. Kami terus memantau untuk lalu lintas. Lokasi longsor agak jauh dari pusat wisata warung-warung di Payung,” ujarnya kepada Radio Suara Surabaya, Sabtu (22/10/2016).

Rokhim mengatakan, untuk wisata Payung sendiri masih aman, tapi untuk pengendara yang arah Batu-Jombang dan Kediri atau sebaliknya dilakukan buka tutup.

“Saat ini koordinasi dengan Polres Batu, roda empat yang kondisinya bagus lewat Songgoriti tembus Pujon. Tapi, kalau kendaraan kondisinya tidak prima, dan tidak mendesak sebaiknya di tunda. Kalau mendesak sebaiknya lewat lewat jalur Blitar atau Mojokerto,” katanya.

Rokhim mengatakan, kondisi logsor ini cukup membahayak pengguna jalan. Sebab, longsor material batu mulai berguguran ke bawah pas di jalan.

“Membahayakan pengguna jalan yang lewat, kalau ada getaran kendaraan akan tambah longsor. Meski guguran batu yang paling besar sekepalan orang, kalau runtuh dari tebing tinggi bisa membayakan,” katanya.

Luas longsor diperkirakan 20 meter dengan ketinggian 20 meter. BPBD dan PU Binamarga telah mendatangkan alat berat, untuk mengeruk material-meterial yang rentan longsor di dinding tebing.

“Tebing ini posisi kemiringan 90 derajat, merupakan tebing terbuka berupa bongkahan batu dan tidak banyak tanaman. Di musim hujan pada April tahun lalu di area itu juga terjadi longsor. Kalau musim hujan potensi longsornya tinggi,” katanya.

Menurut Rokhim saat ini prioritas keamanan diutamakan pada pengguna jalan. Telah bersiaga sebanyak 30 personil dari BPBD, Polres Batu, PU Binamarga dan relawan.

“Kami terus pantau, jika terjadi longsor, kami sudah siap alat berat. Rekayasa lalu lintas terus dipantau,” katanya. (bid)