Para buruh yang memilih diam dan sempat melakukan orasi di Bundaran Waru menyebabkan akses jalan di kawasan tersebut sempat terjadi kemacetan, Selasa (1/11/2016) siang.
AKP Toni Kanit Lantas Polsek Waru Sidoarjo mengatakan, sekitar pukul 14.30 kawasan Bundaran Waru sudah bisa dilewati dengan 3-4 lajur dengan kecepatan 5-10 Km per jam.
“Mereka (buruh) saat ini sudah tidak melakukan orasi, mereka dalam posisi diam di bawah layang Waru,” kata AKP Toni kepada Radio Suara Surabaya, Selasa (1/11/2016).
Meskipun begitu, dia mengimbau bagi pengguna jalan agar menghindari kawasan Bundara Waru terlebih dahulu, terutama pengguna tol yang ingin keluar ke arah Waru.
Sebelumnya, beberapa pendengar dan netter melaporkan kemacetan akibat buruh yang menutup seluruh jalur di Bundaran Waru depan Cito.
Agung netter e100 mengatakan, Bundaran Waru macet total imbas massa pengunjukrasa yang berkumpul.
“Bundaran Waru padat banyak pendemo berkumpul,” kata Bimo pendengar Radio Suara Surabaya. Imam pendengar lainnya mengatakan, buruh yang berhenti di Bundaran Waru sudah mendapatkan pengawalan polisi dan memakan satu badan jalan
“Pendemo yang masuk tol sudah turun Waru, gerombolan pendemo sampai naik diatas sepeda motor. Kalau bisa demonya jangan bawa bendera, membahayakan,” ujar Soni pendengar Radio Suara Surabaya.
Sementara pantauan Bruriy reporter suarasurabaya.net sekitar pukul 15.00 WIB, kondisi di Bundara Waru dari Surabaya arah Sidoarjo macet, karena separo jalan digunakan buruh. Sedangkan Jl. Ahmad Yani arah ke Surabaya lancar. (tit/ipg)