Sabtu, 23 November 2024

SBY Diterpa Badai Isu Setelah Anaknya Mencalonkan Gubernur DKI

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Presiden ke-6 RI. Foto: Facebook

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Presiden ke-6 RI menyampaikan sikap politiknya terhadap isu-isu terkini, antara lain tetap mendukung pemerintahan saat ini.

SBY ingin Jokowi juga sukses. “Tapi janganlah melakukan langkah-langkah yang tak adil, janganlah mengorbankan orang-orang untuk mencapai tujuan politik,” kata SBY dalam konferensi pers di Puri Cikeas, Bogor, Rabu (2/11/2016).

Sebelumnya SBY juga mengklarifikasi tentang fasilitas rumah, bukan hanya dirinya yang mendapat fasilitas rumah dari negara.

Kata SBY, menurut Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1978, setiap mantan Presiden dan Wakil Presiden RI mendapatkan fasilitas rumah tersebut.

Selain itu, SBY juga menegaskan, dia tak memiliki kekayaan mencapai Rp9 triliun. Dia meminta isu seperti itu jangan diikuti.

Bicara tentang rencana aksi demonstrasi 4 November 2016 terkait dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Presiden ke-6 RI ini mengingatkan agar intelijen akurat dan tidak asal tuduh.

SBY meminta agar penegak hukum profesional dalam memproses Ahok, apakah nantinya dinyatakan bersalah atau tidak. Menurutnya, proses hukum atas Ahok juga tidak mempengaruhi jalannya Pilgub DKI 2017.

SBY mengklarifikasi atas sejumlah kabar terkait dirinya. Mulai dari dokumen TPF Munir, tudingan harta Rp9 triliun, hingga rumah yang diberikan oleh negara.

“Hari ini saya bicara blak-blakan karena tidak ingin ada dusta di antara kita. Negeri ini negeri kia semua. Kita ingin pemerintahan Pak Jokowi sukses,” kata SBY.

Dia merasa bahwa terpaan isu ke dirinya semakin banyak setelah sang anak, Agus Yudhoyono mencalonkan diri sebagai calon Gubernur DKI Jakarta. SBY juga mohon doa restu rakyat agar kuat menghadapi badai politik ini.persatuan bangsa indonesia dan NKRI tetap terjaga dg baik dan aman.

Siti Zuhro, peneliti dan penngamat politik LIPI, memahami SBY jadi sasasan tembak dengan tujuan untuk mengganjal Agus Harimurti.

Menurut dia, yang mengikuti Pilgub DKI bukan hanya pasangan Agus-Sylvi, Ahok-Djarot dan Anies-Sandi. Di belakang para kandidat itu ada SBY, ada Megawati dan ada Prabowo. Sehingga ada yang ingin menggunakan kekuasaan pemerintah yang sedang berkuasa untuk mengalahkan Agus, dengan mengungkit titik lemah pemerintahan SBY, terutama kasus korupsi yang melibatkan beberapa orang menterinya.

“Siti Fadilah Supari mantan Menteri Kesehatan dan Dahlan Iskan mantan Menteri BUMN, kasusnya diangkat kembali setelah anak SBY ikut Pilgub DKI, pesaing berat Ahok yang didukung Megawati Soekarwoputri mantan Presiden ke-5 RI,” katanya.(jos/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs