Sabtu, 23 November 2024

Banjir Tuban Surut, Pemda Janji Bangun Tanggul Permanen Avur Jambon

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Ilustrasi. Banjir Tuban. Foto: sugarfmradionet.blogspot.co.id

Joko Ludiono Kepala BPBD Tuban mengatakan, banjir yang melanda Tuban berdampak ke tiga desa yang ada di Kecamatan Merakurak. Banjir ini terjadi akibat hujan deras yang terjadi sejak Jumat (11/11/2016) hingga Sabtu (12/11/2016).

“Hujan terjadi di wilayah pegunungan kapur, kemudian air mengalir ke Kecamatan Montong lalu airnya langsung turun ke kali atau Avur Jambon. Avur Jambon sendiri kondisinya selain dangkal juga menyempit di hilirnya,” kata Ludiono kepada Radio Suara Surabaya, Minggu (13/11/2015) pagi.

Menurutnya, akibat aliran air hujan ini, tanggul Avur Jambon jebol sampai ke dasarnya. Air pun mengalir deras ke tiga desa, beberapa diantaranya Desa Mandirejo dan Desa Sendanghaji, yang berada di Kecamatan Merakurak. “Tapi sekitar jam 3 dini hari tadi, air sudah surut total,” ujarnya.

Banjir menyebabkan beberapa fasilitas umum di daerah Kecamatan Merakurak terendam. Namun hal ini tidak sampai menyebabkan terjadinya pengungsian warga.

Kepala Daerah, kata Ludiono, sudah memprogramkan dana pembuatan tanggul permanen. Saat ini prosesnya sudah 60 persen. Banjir yang terjadi di Tuban adalah banjir tahunan, karena itu Ludiono mengusulkan tambahan dana dari Pemprov dan Pemerintah Pusat.

“Tapi sebenarnya secara teknis, dana empat miliar sudah cukup. Namun, dalam pengerjaannya, pemerintah Kabupaten Tuban terus kejar-kejaran dengan kondisi cuaca.” katanya.

Ludiono mengatakan, warga Tuban sudah waspada untuk mengantisipasi cuaca ekstrem. Menurutnya, mereka harus mengubah pola tanam. Jangan menanam tanaman yang tidak tahan terhadap genangan, misalnya padi. “Tapi memang masih ada kebiasaan petani di sana yang membiarkan tanahnya tergerus masuk Avur Jambon,” katanya.

Ludiono mengatakan, Pemda Tuban juga berencana membuat sudetan untuk mengantisipasi aliran afur Jambon ke pertanian milik warga. Sementara saat ini, Jalan Raya Merakurak saat ini sudah aman untuk dilewati. “Biasanya kalau padat terjadi malam dan dini hari karena bersamaan dengan lalu lalang truk-truk angkutan barang,” ujarnya.(den/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
34o
Kurs