Proyek pengerjaan box culvert di Jalan Jemur Ngawinan akan terus berdampak bagi warga sekitar bila tidak ada solusi atas penutupan saluran irigasi selama proyek berlangsung.
Protes warga sekitar, karena permukiman mereka sempat tergenang air saat hujan deras, sudah mereka layangkan kepada Pemkot Surabaya.
Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya juga sudah merespons hal ini dengan meminta kontraktor membatalkan rencana penutupan hilir saluran irigasi dengan kisdam (tanggul air dari tanah).
PT Putra Negara sebagai kontraktor pengerjaan box culvert Jemur Ngawinan pun berencana memasang tanggul yang bisa dibuka tutup selama pengerjaan proyek.
Salah satu konsultan pengerjaan proyek box culvert yang tidak mau menyebutkan namanya menjelaskan, kontraktor sudah memutuskan pemasangan tanggul berbahan plat baja ini dalam waktu dekat.
“Bahannya plat baja yang tebalnya delapan milimeter. Tingginya enam meter. Jadi plat baja ini nanti bisa dibuka tutup pakai katrol,” ujarnya kepada suarasurabaya.net, Senin (14/11/2016).
Namun, dia mengatakan belum bisa memastikan kapan pemasangan tanggul plat baja ini akan dilakukan. Sebab, bahan bakunya belum ada.
“Ini masih nunggu platnya. Belum sampai ke sini. Kalau tukang lasnya sudah ada, itu” katanya di sela-sela audit material konstruksi pemasangan box culvert.
Plat baja setinggi enam meter ini, kata pria itu, rencananya akan dipasang di hilir saluran irigasi Jemur Ngawinan. Tepatnya di perempatan rel kereta api.
Tujuannya, supaya penutupan saluran irigasi menjadi lebih fleksibel. Saat hujan deras turun, plat kisdam akan dibuka agar air mengalir sehingga tidak sampai meluap ke rumah warga.
Pengerjaan box culvert di Jemur Ngawinan memang memerlukan kondisi dasar sungai yang kering. Karena itu, perlu ada kisdam untuk membendung air agar tanah dasar sungai tetap kering.
“Kalau dipasang di lahan yang basah akan percuma. Nanti enggak bisa kenceng. Makanya butuh kisdam. Kalau masih ada airnya, perlu disedot keluar,” katanya.
Perlu diketahui, pemasangan box culvert sepanjang 520 meter di Jalan Jemur Ngawinan ini adalah proyek pendukung pembangunan Underpass Jalan Ahmad Yani.
Dinas PU Bina Marga dan Pematusan sempat memperkirakan, proyek yang berlangsung sejak awal 2016 tuntas bulan ini, November 2016.
Namun pengerjaannya ternyata molor. Alasannya, karena faktor alam. Pada 2016 ini, hujan dengan intensitas tinggi sering terjadi, sehingga pengerjaannya pun sering terhenti.(den/rst)