Sabtu, 23 November 2024

Peneliti LIPI Temukan Begonia Jenis Baru di Maluku

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Begonia nephrophylla undaharta ardi. Foto: LIPI

Peneliti LIPI dari Balai Konservasi Tumbuhan (BKT) Kebun Raya Eka Karya Bali menemukan tumbuhan Begonia jenis baru dalam sebuah ekspedisi di Taman Nasional Manusela, Maluku.

Menurut Ni Kadek Erosi Undaharta, peneliti yang menemukan Begonia jenis baru ini, di Jakarta, Sabtu (19/11/2016), species baru ini menambah koleksi Begonia asal Maluku yang telah teridentifikasi sebelumnya dan secara umum koleksi flora Indonesia ini diberi nama Begonia nephrophylla undaharta ardi.

“Penamaan Begonia diambil dari bahasa Yunani klasik yakni nephros yang artinya ginjal dan phyllus yang artinya daun. Bila digabungkan nama itu mengacu bentuk daun menyerupai ginjal,” katanya, seperti dilansir Antara.

Undaharta menjelaskan, Begonia jenis baru itu berhasil ditemukan dengan menyusuri sungai, mendaki tebing yang curam dan mengeksplor berbagai jenis tumbuhan yang ada dalam hutan.

“Setelah melalui jalur yang panjang, akhirnya kami menemukan Begonia ini,” ujarnya.

Temuan Begonia jenis baru ini kerja sama peneliti BKT Kebun Raya “Eka Karya” Bali LIPI dengan peneliti Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya LIPI, yang telah melalui tahap identifikasi, berkonsultasi peneliti ahli bidang Begonia, dan pencocokan herbarium di seluruh dunia.

“Hasil penelitian bersama ini telah dipublikasikan di Gardens Bulletin Singapore, 68 (2) November 2016,” ujar dia.

Menurut Undaharta, Begonia nephrophylla sangat berpotensi dikembangkan sebagai tanaman hias, cocok sebagai tanaman untuk di dalam dan di luar ruangan. Selain itu, untuk menghasilkan tanaman yang lebih menarik lagi, Begonia nephrophylla bisa dijadikan induk untuk hibridisasi.

Begonia nephrophylla ditemukan sebagai tumbuhan endemik di Taman Nasional Manusela, Maluku, dan tumbuh di hutan hujan dataran rendah dekat dengan sungai dan sedikit ternaungi.

“Begonia dapat secara mudah dibedakan dari sisik merah yang cukup padat berdaging, bercabang dan bentuk daun seperti ginjal. Jenis ini mirip Begonia galeolepis namun batangnya merayap, tidak pernah cenderung tegak atau semi tegak. Sedangkan di Begonia galeolepis awalnya memiliki semi tegak stem yang menjadi rayap ketika sudah tua,” lanjutnya.

Sebagai informasi, ada sembilan jenis Begonia yang sudah teridentifikasi asal Maluku, yakni Begonia aptera, Begonia aketajawensis, Begonia galeolepis, Begonia holosericea, Begonia holosericeoides, Begonia manuselaensis, Begonia rieckei, Begonia sageaensis, dan Begonia nephrophylla.

“Tujuh dari sembilan species Begonia yang ditemukan merupakan tanaman endemik di Maluku dan sangat besar kemungkinan ditemukan kembali jenis baru Begonia karena banyak pulau-pulau kecil yang belum tereksplorasi,” ujar Undaharta.

Begonia merupakan nama generik untuk semua anggota genus Begonia, yang diciptakan Charles Plumier, pelindung botani Prancis, untuk menghormati Michel Begon, bekas gubernur jenderal Prancis di Haiti. Nama untuk genus ini, Begonia, diadopsi Carolus Linnaeus Bapak Botani asal Swedia.(ant/iss)

Berita Terkait

TERKINI POPULER TERPILIH
Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs