Jumat, 22 November 2024

Terus Bersolek, Dolly Tampilkan Mural Instagramable

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Mural bergambar Kupu-kupu yang banyak dipakai berfoto selfie dan diupload di medsos. Foto: Totok suarasurabaya.net

Beberapa pelajar masih mengenakan seragam sekolah, siang itu bergantian berfoto dengan latar belakang sayap kupu-kupu yang berwarna-warni. Menggunakan gadget, para pelajar itu memilih lokasi berfoto di kawasan Putat Jaya yang tidak jauh dari Dolly.

“Gambarnya bagus Instagramable pokoknya. Habis ini langsung upload di Instagram. Kemarin janjian sama teman-teman pulang sekolah langsung mampir kesini. kalau mural bagus-bagus seperti ini, pasti banyak yang foto-foto. Instagramable,” ujar Nindi siswi SMA.

Tak puas dengan foto berlatar belakang sayap Kupu-kupu, para pelajar itu kemudian berjalan menuju gang lain masih disekitaran Putat Jaya, menemukan gang dengan tembok bergambar motif Batik. Lalu kembali mereka bergantian berfoto.

Menurut Sarbani Ketua RT 03 RW 03 Putat Jaya, mural bergambar sayap Kupu-kupu dan mural lainnya dibeberapa gang lain dikawasan itu memang sudah sejak sepekan rampung dikerjakan, dan hasilnya cukup menarik.

“Siang dan sore biasanya ada yang datang. Berfoto ditembok sana itu. Pelajar juga banyak kok yang datang kesini. Foto-foto saja. Katanya gambarnya lucu dan bagus. Di tempat lain tidak ada yang seperti ini gitu,” ujar Sarbani.

Mural hasil kerja bakti warga masyarakat tersebut memang didukung Kelurahan bahkan Kecamatan Sawahan secara khusus memberikan apresiasi dengan memberikan cat yang diusahakan dari sejumlah pihak.

Ditemui diruang kerjanya, M. Yunus Camat Sawahan membenarkan bahwa pihaknya memberikan support dalam bentuk cat, selebihnya memang dikerjakan sendiri oleh warga masyarakat atas usulan dari masyarakat sendiri.

“Setiap kampung beda-beda. Temanya tidak sama, warga masyarakat sendiri yang mengusulkan tema-tema itu. Kalau pengerjaannya selain warga dibantu oleh komunitas Dinding Rupa. hasilnya cukup bagus,” kata Yunus.

Di kampung Putat jaya gang 8 dipilih tema Batik, di gang 4 bertema Samiler, dan di gang 2 bertema Orumi. “Tema-tema itu dipilih sendiri oleh warga masyarakat sesuai dengan ciri khas yang ditampilkan masing-masing kampung,” tambah Yunus.

Penampilan baru dibeberpa gang kawasan Putat Jaya yang dulunya adalah kawasan lokalisasi yang tidak jauh dari Dolly itu, bukan tanpa alasan. Itu sehubungan dengan keiginan untuk membangkitkan kawasan bekas lokalisasi itu menjadi sentra wisata dan UKMbaru di Surabaya.

“Kami terus bersolek, agar kawasan yang dulunya disebut kawasan merah ini bangkit menjadi sentra wisata baru serta penghasil produk-produk UKM baru yang mampu memberikan ciri khas bagi Kota Surabaya. Kami terus berupaya,” pungkas Yunus saat ditemui suarasurabaya.net, Jumat (25/11/2016).(tok/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
32o
Kurs