Minggu, 24 November 2024

Guru Besar ITS Surabaya Jadi Anggota AIPI

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Prof Dr I Ketut Aria Pria Utama MSc PhD CEng FRINA, (kiri) menerima penghargaan kehormatan anggota AIPI. Foto: Humas ITS Surabaya.

Prof Dr I Ketut Aria Pria Utama MSc PhD CEng FRINA, guru besar Bidang Hidrodinamika Teknik Perkapalan ITS, dipercaya menjadi anggota Komisi Bidang Ilmu Rekayasa Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI).

Keanggotaannya secara resmi dikukuhkan oleh Prof dr Sangkot Marzuki PhD DSc. Ketua AIPI, dan Prof Ir Joni Hermana MScES PhD, Rektor ITS dalam Kuliah Inaugurasi di Rektorat ITS, Jumat (25/11/2016).

Dalam sejarahnya ini merupakan kali pertama dosen ITS masuk menjadi anggota AIPI yang dibentuk oleh Prof BJ Habibie pada tahun 1990 silam.

Tidak mudah menjadi anggota AIPI. Kontribusi besar bidang penelitian masyarakat jadi kunci utama dipertimbangkan menjadi anggota AIPI. Sepak terjang professor yang akrab disapa Ikap ini di dunia penelitian itulah menjadi kunci utama mendorong AIPI menggandengnya menjadi anggota baru.

AIPI sendiri dibentuk oleh Habibie sebagai wadah atau komunitas bagi para pakar professional dari berbagai bidang dan berbagai kalangan di seluruh Indonesia. Ada beberapa komisi di dalam AIPI, yakni Komisi Bidang Imu Pengetahuan Dasar, Komisi Bidang Ilmu Rekayasa, Komisi Bidang Ilmu Sosial, dan Komisi Bidang Kebudayaan.

Ikap menyampaikan, pengalamannya bersama AIPI dimulai sejak roadshow AIPI pada tahun 2010 silam. Saat itu ia bersama dengan Prof Gamantyo (dosen ITS) membawakan potensi kemaritiman yang ternyata cukup berpotensi diaplikasikan dalam industri kemaritiman Indonesia.

“Saat itu mereka, para perwakilan AIPI terkagum-kagum dengan kemajuan ilmu kemaritiman yang ada dan dikaji di ITS,” kata Ikap.

Ditambahkan Ikap, pemilihan anggota AIPI cukup menarik sebab ia tidak mencalonkan diri, melainkan direkomendasikan oleh rekan-rekannya sesama peneliti. Pada tahun 2014, Ikap kemudian dikontak kembali oleh pihak AIPI agar mengirimkan Curriculum Vitae (CV) untuk dievaluasi.

Hingga akhirnya, Ikap dinyatakan lolos sebagai anggota salah satu komisi di AIPI yang disahkan dalam rapat paripurna di rumah Prof BJ Habibie. “Status keanggotaan di AIPI ini sifatnya seumur hidup,” kata dosen Departemen Teknik Perkapalan ITS ini.

Prof Ikap memiliki ketertarikan besar dalam bidang ketahanan dan tenaga kapal, perancangan kapal, pendidikan maritim, serta hukum maritim. Berbagai prestasipun ia capai dalam bidang kemaritiman dan perkapalan.

Selain bekerja sebagai dosen pengajar di ITS, pria kelahiran Denpasar itu menduduki beberapa posisi strategis seperti menjadi Honorary Secretary The Royal Institution of Naval Architecture (Rina) dan menjadi Co-Founder Rina Indonesia pada tahun 2005. Tahun 2006, ia menjadi Fellow Council Member Rina.

Aria Pria Utama merupakan orang Indonesia pertama pada posisi prestisius tersebut dan pada tahun 2013, ia menjadi wakil Asia pada asosiasi profesi kemaritiman terbesar di dunia.

Dalam perjalanan karirnya di bidang teknik perkapalan, Prof Ikap telah meraih berbagai penghargaan nasional dan internasional.

Sebagai dosen di ITS, Ikap sangat berbangga menjadi bagian dari AIPI. Ia berharap mampu meningkatkan atmosfer penelitian di kampus serta mendorong dan merekomendasikan dosen dosen ITS lainnya menjadi anggota AIPI di masa masa mendatang.

“Saya yakin, dosen-dosen ITS sangat berpotensi. Semoga dengan keanggotaan saya di AIPI, ITS semakin dipandang dengan prestasi prestasi risetnya yang prestisius,” ujar Ikap.(tok/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Minggu, 24 November 2024
27o
Kurs