Senin, 25 November 2024

Pegawai Pajak Curhat di Depan Menkeu

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Instagram Sri Mulyani.

Komisi XI DPR menggelar rapat kerja dengan Sri Mulyani Indrawati (SMI) Menteri Keuangan, Senin (28/11/2016). Raker itu juga membahas isu-isu aktual, termasuk persoalan di Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

Dalam rapat kerja itu, SMI disuguhi curhatan hati (curhat) pegawai DJP. Mukhamad Misbakhun Anggota Komisi XI DPR yang membacakan curhatan pegawai DJP di hadapan SMI.

“Saya hanya ingin sampaikan kegundahan teman-teman di Ditjen Pajak. Kebetulan banyak sahabat saya kerja di sana,” ujar Misbakhun menyampaikan prolog sebelum membacakan curhat pegawai DJP.

Curhatan berjudul Menaikkan Gaji 1000 Kali Lipat? Itu berisi keluhan pegawai pajak yang selalu dianggap rakus, tamak dan korup. Curhatan itu memang dikhususkan untuk SMI.‎

Berikut ini adalah salinan lengkap curhatan pegawai DJP yang menggunakan nama penulisnya SomeOno.

“Menaikkan Gaji 1000 Kali Lipat?”

Menurut teori tipologi korupsi Ada 2 yaitu : “Corruption by need” (korupsi karena terdesak kebutuhan hidup) dan “corruption by greed”(korupsi karena serakah).

Cara yang efektif untuk menghapus corruption by need adalah meningkatkan penghasilan. Peningkatan penghasilan sangat berpengaruh bahkan bisa menghindarkan dari tindakan koruptif karena membuat alasan terdesak kebutuhan menjadi tidak relevan.

Namun bila yang terjadi adalah corruption by greed maka mau penghasilannya hampir nyundul langit juga gak akan berhenti. Jadi kalo dibilang gak usah menaikkan penghasilan aparat toh mereka korupsi juga, jelas sesat pikir.

Kalo mau memerangi korupsi ya harus menghilangkan excuse/alasan untuk korupsi. Misal kalo karena penghasilannya kurang ya ditingkatkan.

Kalo alasannya karena orang lain melakukannya ya tinggal dibilang manusia itu bukan bebek. Diberi akal pikiran dan hati nurani kok gak dipakai. Ikuti yang baik tinggalkan/jangan ikuti yang buruk. Gitu aja kok repot.

Kalo kata orang dulu…emang kalo orang nyebur sumur anda mau ikut ? Pasti khan cuma mau ikut hal yang enak2 aja tho. Kalo hal yang tidak enak pasti bilang tunggu dulu.

Insya Allah corruption by need sudah hampir tidak ada di DJP. Kalo corruption by Greed ya gak ada yang bisa jamin. Karena orang serakah ada di mana mana.

Masalahnya adalah jika ulah segelintir orang dianggap gambaran dari semua orang yang berada dalam organisasi yang sama.

Mau dinaikkan gaji 1000 kali lipat jelas tidak akan berpengaruh bagi yang serakah/tamak.
Tapi pasti berpengaruh bagi mayoritas yang tidak tamak.

Jangankan dinaikkan 1000 kali, dibayarkan 100 % aja pasti banyak yang sujud syukur kok.

Ibu, tolong jangan hakimi kami dengan stigma :
1. Lalai
2. Boros
3. Tamak

Ibu boleh geram. Mungkin maksud ibu baik karena maksudnya adalah bagi oknum yang menodai integritas DJP/ kementerian keuangan.

Tapi mengumbar hal tersebut di ruang publik dan dengan resiko diplintir oleh wartawan, melukai hati kami.

Ibu boleh geram (malah harus geram) saat ada pegawai kemenkeu yang bertindak khianat. Tapi gak perlu diumbar terus. Ada KPK dan nanti hakim yang memutuskan.

Kami tidak minta di naikkan 1000 kali. Kami cuma minta please jangan tambah luka kami dengan tuduhan-tuduhan yang dilontarkan ke publik seolah kami semua sama dengan oknum yang khianat tersebut.

Mohon maaf jika ada kata yang kurang sopan.

Percayalah bu, Kami selalu dan tidak akan pernah bosan mencintai negeri ini.

By someOno
27112016

Menurut Misbakhun, di DJP juga banyak pegawai yang tulus dan luar biasa dalam mengabdi. Namun, seolah pegawai DJP malah kurang diayomi, bahkan citranya langsung hancur ketika ada operasi tangkap tangan (OTT) suap pajak.

“Begitu ada kasus OTT ini, saya mengingat kejadian di DJP, ada orang luar biasa bekerja, ada yang ditusuk karena menagih. Ada teman saya dari pulau ke pulau menjalankan tugas. Mereka yang butuh digandholi, butuh penyemangat dari Ibu,” kata Misbakhun.

Menanggapi surat tersebut, Sri Mulyani mengatakan kalau jawaban dari surat itu sudah dia tulis di Instagram. Di akun instagram @smindrawati, Menteri Keuangan menulis dalam sebuah kertas yang diantara penggalan kata berbunyi kalau kekecewaan pegawai pajak harus dijawab dengan bekerja lebih baik lagi dan bekerja keras untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi.(faz/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
26o
Kurs