Sabtu, 23 November 2024

Ansor Jatim Bentuk Tim Khusus Melacak Akun Penghina Kiai

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan
Ilustrasi

Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur membentuk Tim Reaksi Cepat “Benteng NU”. Tim ini dibentuk sebagai respons atas maraknya unggahan pesan bernada menghina kiai dari akun-akun yang tak bertanggungjawab di media sosial (medsos).

Rudy Tri Wahid, Ketua PW Ansor mengatakan, komposisi Tim Reaksi Cepat “Benteng NU” terdiri dari aktivis Ansor dan Barisan Serba Guna (Banser) yang ahli IT dan Medsos. “Pertama, ada tim yang ahli di bidang IT (Cyber),” katanya di sela Konsolidasi NU se Jawa Timur di kantor PWNU Jawa Timur, Jalan Raya Masjid Al Akbar Surabaya, Selasa (29/11/2016).

Tim IT, kata Rudy, bekerja untuk melacak pemilik akun media sosial yang mengunggah pesan berkonten hinaan kepada kiai. “Dipelajari dulu konten yang diunggah, dilacak pemilik akunnya siapa dan dimana alamat rumahnya,” ujarnya.

Setelah pemilik akun terlacak, lanjur Rudy, tim selanjutnya yang bergerak ialah tim yang ahli negosiasi. Tim ini akan mendatangi rumah dan menemui pemilik akun yang menghina lalu mengklarifikasi pesan yang diunggah berikut tujuannya.

“Setelah klarifikasi atau tabayun, kalau terbukti mengunggah status menghina, kemudian tim sarankan untuk meminta maaf kepada kiai yang dihina. Kalau perlu diajak untuk sowan ke kiai yang dihina,” kata Rudy.

Jika tabayun dan negosiasi gagal, maka Ansor akan berkolaborasi dengan Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum NU untuk melaporkan pemilik akun yang menghina ke aparat berwenang. “Karena tradisinya di NU adalah memaafkan, langkah hukum opsi terakhir,” kata Rudy.

Sekadar diketahui, sebelumnya pemilik akun twitter bernama Pandu Wijaya asal Probolinggo mengunggah status bernada menghina mantan Rais Am PBNU, KH Mustofa Bisri atau Gus Mus.

Jadi bulan-bulanan netizen, keluarga Pandu didatangi aktivis Ansor-Banser setempat dan diklarifikasi. Pandu lalu sowan ke kediaman Gus Mus di Rembang, Jawa Tengah. Gus Mus besar hati memaafkan.

Selain Gus Mus, Rais Am PBNU sekaligus Ketua MUI, KH Makruf Amin, juga jadi korban postingan bernada tidak enak dari akun twitter bernama Boni Hargens dan berakhir maaf-memaafkan.

Kiai sepuh NU lain yang jadi korban pesan melecehkan di medsos ialah KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen. Penghina Mbah Moen juga sudah sowan dan terjadi maaf-maafan. (fik/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
35o
Kurs