Ratusan pegiat seni Jaran Kencak di Lumajang, Kamis (1/12/2016), unjuk kebolehan di hadapan masyarakat mempertunjukkan kemampuan kuda menari di jalanan Kota Lumajang. Kegiatan ini bagian rangkaian peringatan Harjalu (Hari Jadi Lumajang) ke-761.
Ratusan jaran kencak yang diiringi pawang dan penari topinya, berkeliling sambil mempertontonkan kebolehannya dengan rute mulai dari GOR Wirabhakti dengan rute sejumlah jalur protokol kota.
Indrijanto SH Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Lumajang mengatakan, kegiatan parade seni jaran kencak ini melibatkan seluruh kelompok kesenian melalui Paguyuban.
“Kegiatan ini untuk terus memperkenalkan kesenian jaran kencak agar lestari. Jumlah jaran kencak yang dilibatkan parade sebanyak 170 ekor. Danjaran kencak ini dikolaborasikan dengan tari topi atau kopyah yang sangat menarik,” katanya kepada Sentral FM.
Parade ini, kata Indrijanto, telah digelar lima tahun berturut-turut dalam peringatan Harjalu untuk memberikan motivasi kepada para pegiat seni agar tetap eksis. “Para pegiat seni jaran kencak sangat antusias dengan kegiatan ini. Karena mereka unjuk kebolehan sekaligus unjuk inovasi dari seni yang digelutinya,” katanya.
Turut hadir dalam helatan ini, Asat Malik Bupati Lumajang. Bupati mengapresiasi para pegiat seni jaran kencak dan masyarakat yang tetap antusias menonton parade ini. “Apalagi, kesenian jaran kencak telah ditetapkan sebagai warisan budaya nasional tak benda asli Lumajang oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI yang harus terus kita lestarikan,” katanya.
Orang nomor satu di Kota Pisang ini juga mengucapkan terima kasih atas partisipasi para ratusan pengiat seni jaran kencak yang terlibat langsung dalam peirngatan Harjalu ke-761 ini. “Semoga, Lumajang tetap maju di berbagai bidang, baik seni-budaya, perekonomian dan pertanian, serta masyarakatnya sejahtera dan bermartabat,” pungkas Asat Malik Bupati.(den)