Sabtu, 23 November 2024

Menpora Merespon Isu Pemulangan Atlet Senam Jatim dari Pelatnas SEA Games Karena Alasan Keperawanan

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Zainuddin Amali Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora). Foto: Dok./Farid suarasurabaya.net

Zainuddin Amali Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) langsung merespon kabar mengenai seorang atlet pelatnas SEA Games asal Kediri, Jawa Timur yang gagal berangkat ke Filipina karena diduga sudah tidak perawan.

Menurut Menpora, promosi dan degradasi atlet merupakan kewenangan Pelatnas cabang olahraga, bukan Kemenpora atau Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Hal itu sesuai Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2017.

Tapi, kalau benar alasan pemulangan atlet itu faktor keperawanan, Kemenpora akan menindak tegas. Karena, selain urusan privasi dan kehormatan seseorang, keperawanan tidak ada hubungannya dengan prestasi.

“Jika benar pemulangan atlet itu karena dugaan masalah keperawanan yang dikatakan pelatihnya, kami akan tindak tegas, karena selain masalah privasi dan kehormatan seseorang, keperawanan juga tidak ada hubungannya dengan prestasi,” ujarnya melalui pesan elektronik yang diterima suarasurabaya.net, Jumat (29/11/2019).

Zainuddin mengimbau seluruh pengurus cabang olahraga menghindari kegaduhan yang berpotensi mengganggu konsentrasi Kontingen Indonesia secara keseluruhan.

Terkait kabar itu, Menpora mengatakan sudah menghubungi Ita Yuliati Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Senam Seluruh Indonesia (PB Persani).

Berdasarkan keterangan Ketum PB Persani, alasan pemulangan seorang atlet perempuan asal Kediri adalah indisipin dan kurang fokus, sehingga dikhawatirkan prestasinya menurun.

Karena faktor tersebut, Indra Sibarani Pelatih Senam Jawa Timur mencoret nama atlet senam berinisial SAS dari daftar peserta yang berangkat ke SEA Games Filipina, lalu memasukkan nama atlet senam lain yang peringkatnya lebih tinggi.

Sekadar informasi, atlet senam lantai berinisial SAS sudah meraih banyak prestasi dan mengumpulkan total 49 medali.

Bahkan, siswi kelas 3 SMA itu tercatat dua kali mendapat Piagam Satya Yasa Cundamani, penghargaan tertinggi dari Pemerintah Kota Kediri.

Sehubungan dengan tuduhan tidak perawan dari pelatih senam Jawa Timur, pihak keluarga SAS melakukan tes keperawanan di Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Kediri.

Hasil pemeriksaan medis membuktikan, SAS masih perawan.

Merasa dirugikan, tim kuasa hukum SAS meminta Kemenpora menindak keputusan pelatih yang merusak nama baik serta kepercayaan diri atlet senam lantai asal Kediri tersebut.(rid/iss)

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs