Puluhan warga di kawasan Perkebunan Kalijompo, Desa Klungkung, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin (6/12/2016) malam, diungsikan ke sebuah masjid untuk mengantisipasi terjadinya bencana tanah longsor di kawasan perkebunan tersebut.
Heru Widagdo Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulagan Bencana Daerah (BPBD) Jember mengatakan hujan deras menyebabkan sungai Kalijompo naik sekitar 1 meter dan dikhawatirkan terjadi tanah longsor di kawasan perkebunan itu.
“Admnistratur Perkebunan Kalijompo khawatir hujan deras terus mengguyur hingga malam hari, sehingga untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan pihak perkebunan mengungsikan warga ke tempat yang aman,” katanya di Jember seperti dilansir Antara.
Menurut dia, sebanyak 35 kepala keluarga diungsikan ke masjid Perkebunan Kalijompo, agar mereka aman dari potensi bencana banjir dan tanah longsor yang bisa terjadi sewaktu-waktu saat hujan deras mengguyur kawasan setempat.
“Kami juga sudah memberikan dukungan berupa logistik kepada 35 KK yang diungsikan di masjid perkebunan tersebut,” tuturnya.
Ia mengatakan pihaknya menurunkan tim sukarelawan untuk memantau potensi tanah longsor di kawasan perkebunan tersebut, namun sejauh ini masih belum ada laporan terjadinya longsor yang mengancam warga di kawasan perkebunan itu.
“Upaya yang dilakukan pihak Adm Perkebunan Kalijompo merupakan sebuah langkah antisipasi karena curah hujan cukup tinggi di kawasan perkebunan setempat, agar warga tidak cemas dan was-was saat hujan deras terjadi pada malam hari,” katanya.
Heru mengatakan pihaknya terus melakukan pemantauan di sejumlah daerah yang berpotensi rawan banjir dan longsor, sehingga tim relawan terus bergerak untuk memantau sejumlah daerah yang diguyur hujan deras dalam beberapa jam.
Sebelumnya Japan International Cooperation Agency (JICA) atau Lembaga Kerja Sama Internasional Jepang memasang sistem peringatan dini bencana banjir di Perkebunan Kalijompo beberapa tahun lalu.
JICA telah memasang alat pendeteksi banjir di Kali (sungai) Jompo sebanyak tiga alat yakni alat pengukur ketinggian sungai, alat pengukur keretakan, serta alat pengukur curah hujan yang berlokasi di Perkebunan Kalijompo. (ant/dwi)