Sabtu, 23 November 2024

Sulit Buat Kesimpulan, Panja Pasar Turi Konsultasi Lagi dengan Bareskrim

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Henry Josocity Gunawan Dirut PT Gala Bumi Perkasa (GBP). Foto : Faiz Fajaruddin suarasurabaya.net

Panja Pasar Turi Komisi III DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Henry Josocity Gunawan Dirut PT Gala Bumi Perkasa (GBP).

Dari pertemuan tersebut, Desmond Junaedi Mahesa wakil ketua Komisi III sekaligus pimpinan rapat mengatakan bahwa kasus Pasar Turi sebenarnya masalah yang sederhana, tetapi kemudian menjadi tidak sederhana.

“Ya kalau kita lihat semuanya ini kan menurut saya ada persoalan-persoalan yang sederhana jadi tidak sederhana. Pertama adalah jika Build Operate and Transfer (BOT) ini sejak awal sesuai, maka permasalahan belakangan tidak perlu terjadi. Ternyata perpindahan dari pak Bambang DH ke bu Risma ada hal-hal lubang-lubang yang tidak sepaham. BOT itu akhirnya berkembang menjadi lain,” ujar Desmond usai RDP di ruang Komisi III, Rabu (7/12/2016).

Berdasarkan penjelasan Henry, menurut Desmond, persoalan muncul ketika orang yang kalah tender diberi ruang oleh Henry.

“Di dalam proses tender orang yang dikalahkan masuk diberi ruang oleh Pak Hendry, inilah yang mulai ada persoalan-persoalan yang merugikan pedagang,” kata dia.

Ditambah lagi, kata Desmond, kepengurusan pasar Turi ini juga berubah-ubah, sehingga kasusnya berputar-putar.

“Nah pada proses ini, pengurusan pasar Turi ini kan orangnya berganti-ganti dengan kebijakan dan gayanya masing-masing yang cenderung jadi lain, ditambah hal-hal yang seharusnya bisa diselesaikan dengan musyawarah semua dilaporkan ke ranah-ranah pidana yang tidak seharusnya. Ini yang membuat mutar muter,” kata Desmond.

Dia menilai. Dalam kasus Pasar Turi, diduga beberapa pedagang juga “main-main” sehingga sulit untuk mengambil kesimpulan.

“Nah salah contoh adalah, ternyata pedagang hal-hal yang nggak benar dilapor-laporin saja. Yang jadi soal dari keterangan pak Hendry tadi ya pedagang main-main juga gitu. Ini yang membuat kita susah mengambil kesimpulan,” ujar dia.

Terhadap kesimpangsiuran soal ada yang mengaku pedagang atau tidak, Desmond menegaskan akan menunggu pembuktian dari Henry.

“Karena pada saat pedagang kita panggil terakhir, pada saat kita tanya “Santoso punya stand nggak? Dijawab nggak ada”, sementara pak Henry tadi bilang ada. Nah kita tunggu pembuktian pak Hendry kalau Santoso punya stand, walaupun bukan nama dia sendiri tapi atas nama saudaranya,” kata dia.

Selanjutnya, menurut Desmond, Komisi III akan merekomendasikan sesuai temuan yang ada.

“Komisi III akan merekomendasikan sesuai dengan temuan yang ada. Temuan ada dua hal, tadi kita lebih menitikberatkan pada persoalan hukum, jadi kalau melihat masalah ini sebenarnya bukan ranah pidana, tetapi perdata yang dipaksakan jadi pidana,” kata Desmond.

Untuk itu, dia mengaku akan mempertimbangkan lagi memanggil beberapa pedagang dan berkonsultasi dengan Bareskrim.

“Kita akan rapatkan. Apakah kita perlu memanggil Teguh, Santoso dan lain-lain. Kalau melihat urgensi sebenarnya tidak ada yang perlu dipanggil lagi. Ini sudah sangat jelas, sehingga sebenarnya tidak perlu sampai ke ranah publik yang bisa diselesaikan dengan baik,” kata dia.

“Makanya kita juga akan panggil atau berkonsultasi dengan Bareskrim mereka menemukan apa (di kasus Pasar Turi) agar rekomendasinya baik satu kesatuan yang baik dengan kepolisian,” ujar Desmond.(faz/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs