Usai mengakhiri rangkaian agenda kunjungan kerjanya di Bali, Presiden langsung memutuskan untuk langsung bertolak menuju Aceh. Pesawat kepresidenan Indonesia-1 yang membawa Presiden Joko Widodo dan rombongan tiba di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh, sekitar pukul 17.35 WIB.
Di Banda Adeh, Presiden langsung memimpin rapat koordinasi penangananan bencana Pidie Jaya di ruang pertemuan di tempat Presiden menginap. Rapat koordinasi tersebut dihadiri oleh Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Plt Gubernur Aceh Soedarmo.
Rencananya, Jumat 9 Desember 2016, Presiden Joko Widodo diagendakan untuk melihat langsung penanganan musibah gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Pidie Jaya.
Presiden ingin memastikan langsung penanganan penyaluran bantuan, evakuasi para korban, dan perbaikan infrastruktur pendukung berjalan dengan baik. Selain itu, Presiden juga akan menjenguk para korban musibah gempa tersebut.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan Kepala Staf Presiden Teten Masduki, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan jajaran terkait lainnya untuk bertolak menuju Aceh mendahului dirinya. Presiden ingin memastikan betul bahwa kedatangan dirinya nanti di Aceh tidak mengganggu jalannya proses evakuasi yang tengah berlangsung.
Seperti diberitakan sebelumnya, data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan terjadi gempa bumi dengan kekuatan 6,5 SR di Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh sekitar pukul 05.36 WIB, Rabu, 7 Desember 2016. Pusat gempa bumi terletak pada 5,25 LU dan 96,24 BT, tepatnya di darat pada jarak 106 km arah tenggara Kota Banda Aceh pada kedalaman 15 km. (jos/rst)