Jumat, 22 November 2024

Kasus Penyerangan Anak-anak SD di NTT Murni Kriminalitas

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan

Paulus Tuka Ketua DPRD Sabu Raijua mengatakan kasus penyerangan terhadap anak-anak SD di Sabu Raijua pada Selasa (13/12/2016) pagi, adalah murni kriminalitas dan polisi sedang melakukan pengejaran terhadap para tersangka pelakunya.

“Jangan kita kaitkan masalah (penyerangan) ini dengan suku, agama, ras dan antargolongan (SARA),” kata Tuka melalui saluran telepon dari Sabu Raijua yang dilansir Antara.

Ia mengatakan sebagai pimpinan dewan ia mengimbau masyarakat, terutama keluarga korban agar tidak mengaitkannya dengan penyerangan terhadap agama tertentu.

“Kita semua harus tetap tenang, dan menyerahkan kasus ini kepada aparat kepolisian. Biarkanlah mereka bekerja untuk mengusut persoalannya sampai ke akar-akarnya,” ujarnya.

Dia mengatakan semua rakyat Sabu harus tetap tenang dan menjaga kerukunan hidup antarumat beragama yang sudah terjalin dengan baik selama ini.

Selain itu, masyarakat tidak boleh terpencing dengan isu-isu yang dapat merusak hubungan persaudaraan antarumat beragama di Sabu Raijua.

Kasus penyerangan, kata dia, adalah murni masalah hukum dan saat ini sedang dalam penanganan oleh aparat kepolisian.

AKBP Jules Abraham Abast Kepala Bidang Humas Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) mengatakan pihaknya masih mendalami kasus penyerangan terhadap anak sekolah dasar di Kabupaten Sabu Raijua.

“Masih kita dalami untuk kronologisnya. Dugaan sementara pelaku satu orang dan sudah ditangkap dan ditahan,” kata AKBP Jules Abraham Abast.

Sekelompok orang tak dikenal, secara membati buta melakukan penyerangan terhadap anak-anak sekolah dasar (SD) Negeri Sabu Barat, Kabupaten Sabu Raijua, pada Selasa pagi sekitar pukul 08.00 WITA.

Akibat penyerangan itu, delapan murid kelas V dan kelas VI SD Negeri Sabu Barat dilarikan ke rumah sakit dan sedang menjalani perawatan instensif di Rumah Sakit Panie.

Jules Abraham Abast mengatakan, dugaan sementara pelaku stres dan kemungkinan ada gangguan kejiwaan.

Dia mengatakan, pihaknya juga tetap mendalami kemungkinan ada motif lain dibalik kasus penyerangan itu.

“Sementara ini, kami lebih fokus memberikan ketenangan kepada warga agar tidak anarkis dalam menyikapi kasus ini,” katanya.(ant/iss)

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs