Sabtu, 23 November 2024

Hilir Jatim Kembali Siaga Banjir Bengawan Solo

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan

Di daerah hilir Jawa Timur, kembali diberlakukan siaga banjir menghadapi meluapnya Bengawan Solo yang disebabkan hujan lokal, juga aliran air dari daerah hulu dalam beberapa hari terakhir.

Budi Hendro Petugas Posko Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro di Bojonegoro, Kamis (15/12/2016) menjelaskan pemberlakuan siaga banjir berjalan sejak Selasa (14/12/2016).

Hanya saja kenaikan ketinggian air Bengawan Solo di daerah hilir Jawa Timur tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan meluapnya air di sungai terpanjang di Jawa di daerah hilir Jawa Timur, awal Desember lalu.

Bahkan ketinggian air Bengawan Solo pada papan duga di Bojonegoro turun di bawah siaga banjir menjadi 12,95 meter, Kamis (15/12/2016) pukul 06.00 WIB.

“Ketinggian air di Bojonegoro menurun drastis dibandingkan sehari lalu, yang sempat mencapai 13,45 meter (siaga hijau),” jelas dia seperti dilansir Antara.

Namun, kata dia, ketinggian air di daerah hili Babat, Laren, Karanggeneng dan Kuro, Lamongan, masih naik masing-masing dengan ketinggian 7,48 meter (siaga hijau), 5,33 meter (kuning), 3,95 meter (hijau) dan 1,97 meter (hijau).

“Sepanjang hari ini tidak ada tambahan air hujan maka ketinggian air Bengawan Solo di hilir, Jawa Timur, akan turun,” ucapnya menegaskan.

Hal senada disampaikan Andik Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Ngawi yang menyebutkan ketinggian air Bengawan Solo di Ndungus, Ngawi, turun menjadi 4,20 meter, Kamis (15/12/2016) pukul 06.00 WIB.

“Ketinggian air di Ndungus, sehari lalu sempat mencapai 4,95 meter,” jelas dia.

MZ. Budi Mulyono Kasi Logistik dan Prasarana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro menambahkan kewaspadaan menghadapi ancaman banjir susulan luapan Bengawan Solo di daerahnya tetap dilakukan.

Selain melakukan pemantauan cuaca, lanjut dia, berbagai kebutuhan untuk mencukupi kebutuhan pengungsi, antara lain, bahan makanan, tenda, perahu karet juga lainnya sudah dipersiapkan.

Sesuai data stok berbagai kebutuhan yang tersedia, antara lain beras 8.405 kilogram, sembako 124 paket, makanan siap saji dan tambah gizi 505 paket.

Lainnya terpal yang bisa dimanfaatkan untuk tenda pengungsi 335 lembar, tikar 208 lembar, selimut 1.465 lembar juga berbagai kebutuhan lainnya.

“Kalau memang terjadi banjir dan berbagai kebutuhan masih kurang kami akan mengajukan tambahan anggaran penanganan bencana,” tuturnya. (ant/dwi/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs