Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange jatuh hampir tiga persen pada Kamis Waktu Setempat (Jumat pagi WIB). Harga emas ini merupakan tingkat terendah sejak awal Februari karena kenaikan suku bunga The Federal Reserve (FED/Bank Sentral AS) dan potensi gerakan lebih agresif tahun depan yang memicu penguatan dolar.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari anjlok 33,9 dolar AS, atau 2,91 persen, menetap di 1.129,80 dolar AS per ounce, demikian dilansir Antara.
Emas berada di bawah tekanan karena Federal Reserve AS, setelah penutupan pasar pada Rabu (14/12/2016), mengumumkan keputusan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin ke kisaran 0,50-0,75 persen dari sebelumnya 0,25-0,50 persen.
Suku bunga yang lebih tinggi biasanya membuat dolar lebih kuat, yang dapat memberikan tekanan pada komoditas yang dipatok ke mata uang itu, salah satunya emas. Selain itu, aset-aset yang tidak memberikan suku bunga seperti emas kehilangan daya tarik mereka ketika suku bunga meningkat.
Berita kenaikan suku bunga Fed memicu indeks dolar AS reli naik 0,90 persen ke tingkat tertinggi selama 14 tahun terakhi pada Kamis.
Perak untuk pengiriman Maret turun 126,3 sen, atau 7,33 persen, menjadi ditutup pada 15,958 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 47,2 dolar AS, atau 5,02 persen, menjadi ditutup pada 893,60 dolar AS per ounce. (ant/den)