Minggu, 24 November 2024

Kakek Awak Jukung Tenggelam Saat Mencarikan Kunci Motor Penumpang

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Ilustrasi. Foto: sedibengster.com

Jumat (16/12/2016) siang menjelang Salat Jumat, warga Desa Sidorejo, Kecamatan Rowokangkung, Kabupaten Lumajang terkejut dengan adanya kabar tenggelamnya Agung (70), seorang kakek awak perahu jukung (jongkong) yang tenggelam di sungai Bondoyudo.

Paryono Kepala Bidang Kedaruratan, Rekontruksi, dan Rehabilitasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang mengatakan, laporan tenggelamnya awak perahu jukung itu dia terima pukul 11.00 WIB.

“Saat kejadian, awak perahu jukung sedang menyeberangkan dua penumpang sekaligus motor mereka ke seberang,” katanya kepada Sentral FM, Jumat siang.

Jukung memang menjadi fasilitas transportasi untuk menyeberangi sungai Bondoyudo yang membelah Desa Sidorejo. Saat perjalanan tadi siang, debit air sungai Bondoyudo sedang tinggi akibat curah hujan lebat. Aliran sungai saat itu deras, membuat perahu jukung, yang diawaki oleh Agung, oleng. Tiba-tiba kunci sepeda motor milik salah seorang penumpang jatuh ke sungai.

Seketika, Agung sebagai awak perahu, dengan spontan terjun ke Sungai bermaksud menyelam untuk mencarikan kunci motor milik penumpang jukungnya. Sayang, kakek malang itu tak segera kembali ke jukung. Agung diduga tenggelam karena terseret arus sungai yang sedang deras.

“Saat dilaporkan, baik masyarakat sekitar, unsur perangkat Desa, dan kepolisian, sudah di lokasi kejadian. Mereka melakukan penyisiraan awal melalui darat hingga aliran ke bawah,” ujar Paryono.

BPBD telah memberangkatkan Tim Reaksi Cepat (TRC) Penangulangan Bencana setelah melakukaan persiapan peralatan dan perbekalan. Ada 3 unit perahu karet bermesin yang dikerahkan ke lokasi dengan total personel 32 orang yang dipimpin Peltu TNI Sugiono dari Kodim 0821 Lumajang.

“Penyisiran nanti akan dilakukan sepanjang arus ini, mudah-mudahan tidak terlalu jauh lokasinya. Debit air sungai tinggi, tapi di dasarnya banyak ranting-ranting. Kalau sekarang, pencarian dengan penyelaman belum memungkinkan, karena kondisi medan dan arus,” kata Paryono.

Mengacu pengalaman pencarian korban tenggelam yang pernah terjadi sebelumnya, Paryono memperkirakan, korban akan berhasil ditemukan maksimal dua setelah dinyatakan hilang.(her/den)

Berita Terkait

Surabaya
Minggu, 24 November 2024
28o
Kurs