PT Telekomunikasi Indonesia Tbk memastikan layanan komunikasi di Bima, Nusa Tenggara Timur akibat bencana banjir yang melanda wilayah itu pada Rabu (21/12/2016) sudah berangsur pulih setelah upaya pemulihan infrastruktur dilkukan dengan masa waktu perbaikan maksimal 2×24 jam.
“Upaya recovery dilakukan dengan mengaktifkan back-up sistem jaringan terestrial dan pengalihan trafik melalui rute alternatif. Langkah ini berhasil menghidupkan layanan voice dan sms serta layanan data Telkomsel di area NTT,” kata Arif Prabowo VP Corporate Communication Telkom di Jakarta seperti dilansir Antara.
Menurut Arif layanan informasi kepada publik, jaringan telepon rumah, dan layanan data, internet dan TV kabel IndiHome juga telah aktif kembali.
Diketahui bencara banjir mengakibatkan sistem backbone serat optik Telkom di daerah Bima, Labuanbajo, Maumere, Ende, Flores, dan Kupang.
Posisi Bima merupakan jalur utama bagi layanan telekomunikasi dari barat (Bali dan Mataram) menuju ke timur (Kupang dan sekitarnya).
“Kondisi terganggunya perangkat backbone serat optik mengakibatkan pelanggan tidak dapat melakukan komunikasi in dan out, begitu pula sebaliknya bagi yang menghubungi ke arah itu,” jelas Arif.
Sehubungan dengan kejadian tersebut, Telkom menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat yang tidak dapat menikmati layanan telekomunikasi secara normal, khususnya pelanggan yang berada di sebagian wilayah Nusa Tenggara.
Selanjutnya untuk jangka panjang, selain lokasi Bima sebagai jalur utama, akan diintegrasikan jalur utama yang baru dari Maumere menuju Makassar dengan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS).
Dalam rangka memberikan layanan prima kepada seluruh pelanggan TelkomGroup di NTB dan NTT, Telkom akan melakukan integrasi sistem ini, yang direncanakan paling lambat Januari 2017.
Telkom senantiasa berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan demi menciptakan pengalaman terbaik pelanggan. (ant/dwi)